Rabu, 04 September 2024
Sabtu, 30 Maret 2024
7 khasiat wedang uwuh
7 Manfaat Minuman Wedang Uwuh untuk Kesehatan Tubuh
Ditinjau oleh dr. Fadhli Rizal Makarim 03 Oktober 2023
“Walaupun penampakannya seperti tumpukan sampah dalam gelas, wedang uwuh kaya manfaat untuk kesehatan tubuh. Mulai dari meningkatkan imun tubuh karena kandungan antioksidannya hingga membantu menurunkan asam urat.”
Halodoc, Jakarta – Wedang uwuh adalah minuman tradisional khas daerah Jawa berbahan dasar jahe dan tanaman tradisional lainnya. Minuman ini berbeda ketimbang wedang-wedangan lainnya adalah penampakannya yang awut-awutan alias berantakan penuh dedaunan.
Nah, di balik rasanya yang khas menghangatkan, minuman yang banyak terdapat di angkringan ini memiliki manfaat untuk kesehatan.
Manfaat Wedang Uwuh untuk Apa Saja?
Menurut penelitian dari jurnal kesehatan FMIPA Universitas Negeri Semarang, minuman tradisional ini berpotensi untuk menguatkan imun tubuh di masa pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu.
Hal tersebut karena banyaknya kandungan rempah di dalam tanaman herbal tersebut. Dari bahan seperti jahe, kayu secang, kayu manis, serai, kapulaga, gula batu, cengkeh, berikut adalah beberapa manfaat wedang uwuh untuk tubuh secara keseluruhan:
1. Mengandung Senyawa Antioksidan
Bahan jahe yang ada pada wedang uwuh mengandung senyawa antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan. Antara lain antibakteri dan juga anti peradangan.
Karena itu, bila kamu jadikan minuman sangat baik untuk meningkatkan imun tubuh. Selain itu, jahe punya manfaat lain yang bisa kamu baca pada artikel: Ini 6 Keistimewaan Jahe bagi Kesehatan Tubuh.
2. Berpotensi Sebagai Antiradang, Antikanker, dan Antijamur
Ekstrak pada tanaman kayu secang berpotensi sebagai antiradang, antikanker, dan antijamur. Selain sebagai minuman kesehatan pada umumnya, kayu secang juga berguna untuk mengatasi diare dan asam urat.
3. Meningkatkan Fungsi Sel Otak
Selain aromanya yang segar dan menenangkan, nyatanya kayu manis dalam wedang uwuh memberikan manfaat spesifik untuk kesehatan. Salah satunya adalah meningkatkan fungsi sel-sel otak, sehingga dapat mencegah penyakit parkinson dan Alzheimer.
4. Mengurangi Kadar Kolesterol
Serai yang terdapat dalam wedang uwuh adalah tumbuhan yang memiliki beragam manfaat kesehatan. Selain menjadi aromaterapi dan sebagai pengusir serangga, serai juga bermanfaat untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah jika kamu konsumsi.
5. Menyehatkan Pencernaan
Kapulaga yang terkandung dalam wedang uwuh memiliki cita rasa pedas manis yang khas dan aroma yang sangat kuat. Rempah-rempah ini memiliki banyak manfaat luar biasa, termasuk mempromosikan kesehatan pencernaan.
Tetapi manfaatnya tidak hanya itu. Sebab, kapulaga juga berperan dalam meningkatkan kesehatan mulut dan gigi, mengurangi peradangan, serta membantu dalam proses detoksifikasi tubuh.
6. Mengatasi Radang Tenggorokan
Tak hanya sekadar pemanis, bila kamu konsumsi secara moderat, gula batu juga bisa membawa manfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satunya adalah membantu mengatasi radang tenggorokan.
Menariknya lagi, gula batu juga bermanfaat sebagai sumber energi yang sehat, menghilangkan bau napas alias menyegarkan pernapasan, dan membantu mengatasi radang tenggorokan. Rasa yang tidak terlalu manis juga membuat kamu tidak mual ketika mengonsumsinya.
7. Menurunkan Kadar Asam Urat
Satu lagi rempah yang dapat kamu gunakan untuk pembuatan wedang uwuh adalah cengkeh. Cengkeh tidak hanya memberikan sensasi rasa dan aroma yang khas, tetapi juga memberikan manfaat lain.
• Salah satu manfaat menarik dari cengkeh adalah membantu menurunkan kadar asam urat. Tak hanya itu, rempah yang satu ini juga bermanfaat dalam meredakan batuk, mengatasi mual, dan meredakan sakit gigi.
Rabu, 25 Juli 2018
Jual oleh oleh khas Jogja
Anda mau beli oleh oleh khas Jogja ?
Wedang uwuh Gites instan isi lima, pilihannya.
Wedang uwuh Gites isi lima adalah wedang uwuh instan.
Kemasan paper bag isi lima sachet.
Komposisi bahan: gula, jahe, kayu secang, daun cengkih, daun kayu manis dll.
Praktis tinggal sedu pakai air panas (mendidih disarankan).
Dengan menggunakan jahe instan, terasa karamelnya, sehingga manisnya mantap.
Kemasan cantik, cocok juga untuk oleh-oleh, cinderamata, isi parcel dll.
Tidak menggunakan 'bahan tambah' pengawet, pemanis, pewarna buatan.
RASA DAN AROMA MENYEGARKAN
SUASANA
Masyarakat Imogiri menikmati wedang uwuh dengan cara ‘mat-matan’’, disajikan dengan gula batu supaya manisnya terasa mantap. (Mat-matan: meluangkan waktu khusus untuk menikmati sesuatu (biasanya untuk mengisi waktu istirahat))
Wedang uwuh Gites instan isi lima, pilihannya.
> Rp 7.700 pembelian 11>20 paperbag
> Rp 7.500 pembelian 21>50 paperbag
> Rp 7.200 pembelian 51> ~ paperbag
Wedang uwuh Gites isi lima adalah wedang uwuh instan.
Kemasan paper bag isi lima sachet.
Satu sachet untuk 175cc.(1 cangkir atau ¾ gelas)
Komposisi bahan: gula, jahe, kayu secang, daun cengkih, daun kayu manis dll.
Praktis tinggal sedu pakai air panas (mendidih disarankan).
Dengan menggunakan jahe instan, terasa karamelnya, sehingga manisnya mantap.
(Volume dan berat lebih kecil, menghemat ongkos kirim)
Kemasan cantik, cocok juga untuk oleh-oleh, cinderamata, isi parcel dll.
Tidak menggunakan 'bahan tambah' pengawet, pemanis, pewarna buatan.
PIRT no. 2133402011163-21
HALAL MUI no. 12160000560118
Untuk kesempurnaan rasa dan aroma, ikuti petunjuk penyajian pada kemasan.
Sejarah wedang uwuh.
Bila anda berwisata ke Jogja dan mengunjungi makam Imogiri/ makam Raja-raja Mataram (diantaranya yang terkenal adalah Sultan Agung Hanyokro
Kusumo dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX (mantan
Wakil PresidenRepublik Indonesia)) di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, di sekitar komplek makam banyak warung/toko
yang menyediakan Wedang Uwuh.
Keingintahuan segera timbul bahkan yang tidak mengerti bahasa Jawa sekalipun.
Dalam bahasa Jawa ‘wedang’
berarti minuman (makna dasarnya air yang telah direbus/ dimasak) , sedangkan ‘uwuh’ (larahan) berarti sampah.
Jadi? Minuman sampah? Bukan minuman dari sampah! Tetapi minuman yang terbuat
dari dedaunan dan rempah ( daun cengkeh, daun kayu manis, daun pala, serutan kayu secang, jahe dan lain-lain
) yang disajikan dalam gelas bening dan masih terlihat bahannya seperti sampah.
(‘jadul’, konotasi ‘uwuh’ bagi orang
Jawa/Imogiri adalah daun yang rontok karena sudah tua dan kering, yang
menyebabkan suasana kotor di halaman rumah)
Walau terlihat seperti sampah, tetapi bila anda melihat warna merahnya
tentu akan berselera untuk mencoba dan ketika terhirup aroma akan
menyegarkan suasana. Dan setelah mencoba akan merasakan sensasi nikmatnya
minuman ini.
Berawal dari era tahun 1970an (bahkan
mungkin jauh sebelum itu), para ‘abdi dalem’ pengurus
makam dan pedagang warung di komplek makam, memanfaatkan daun cengkeh kering
yang berjatuhan dijadikan minuman dicampur gula
jawa,yang disebut “wedang cengkeh”.
Sesuai dengan berlalunya waktu, masyarakat Imogiri yang dikenal kreatif dan
mempunyai cita rasa kesempurnaan kenikmatan, menambah ramuannya, yang menghasilkan
minuman yang nikmat dan menyegarkan suasana.
Masyarakat Imogiri menikmati wedang uwuh dengan cara ‘mat-matan’’, disajikan dengan gula batu supaya manisnya terasa mantap. (Mat-matan: meluangkan waktu khusus untuk menikmati sesuatu (biasanya untuk mengisi waktu istirahat))
Senin, 12 Februari 2018
Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia untuk Wedang Uwuh Gites
Mulai 29 Januari 2018, Wedang Uwuh Gites mendapat sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia No.
12160000560118.
12160000560118.
Senin, 30 Oktober 2017
Rabu, 25 Oktober 2017
Jumat, 02 Juni 2017
Potensi bekas pasar lama (pasar lawas) Imogiri.

Lokasi yang lumayan luas, dekat masjid, pertokoan, beragam kuliner. Berpotensi sebagai 'REST AREA' untuk wisatawan yang akan menuju kawasan wisata Mangunan. Ini akan kembali menjadikan lokasi pasar lawas sebagai penggerak ekonomi masyarakat. Tentu pemakaian sebagai rest area jangan sampai tumpang tindih dengan fungsi yang telah ada sebagai tempat interaksi warga. Dan tentunya mohon izin pihak Keraton sebagai yang empunya. Sebagai yang diamanati mengurus wilayah, pemerintah sebaiknya memfasilitasi.
Disamping jalur wisata, Imogiri juga sebagai jalur alternatif Jogja Wonosari, sehingga kedepan akan semakin ramai.
Bukan hal yang muluk-muluk bila ide ini diwujudkan. Mudah mudahan banyak warga Imogiri yang digerakkan untuk melanjutkan ide ini.
Kamis, 01 Juni 2017
Hidup harmoni dengan alam
Budaya (baca : bukan hanya kebudayaan) yang enak dinikmati adalah kelanjutan dari harmoni alam. Berkembang sesuai pengetahuan manusia yang menerima informasi dari alam dan isinya. Semakin lama umur kehidupan, semakin kompleks. Pakem produk budaya tidaklah sakral yang tidak boleh diotak-atik, seperti wahyu. Yang bisa dilakukan adalah menikmati, mengembangkan dan menjaga agar tetap
Senin, 22 Mei 2017
Peluang baru pasar wedang uwuh.
Semakin ramainya kunjungam wisatawan ke kawasan Mangunan, Imogiri sebagai akses masuk mempunyai potensi pasar yang cukup menjanjikan. Produk wedang uwuh layak ditawarkan. Produsen dan pedagang secepatnya harus mengambil peluang ini. Pemerintah terkait seyogyanya memfasilitasi hai ini, karena memang lebih tahu tentang teknis dan pelaksanaanya.
Langkah awal mungkin bisa membuat lapak atau outlet disepanjang jalan Imogiri Mangunan. Tentu diperhitungkan kondisi lokasi dan aspek keamanan lalu lintas. Sebaiknya berkelompok, berderet agar bisa menjadi 'brand' kawasan oleh oleh Wedang Uwuh.
Langkah awal mungkin bisa membuat lapak atau outlet disepanjang jalan Imogiri Mangunan. Tentu diperhitungkan kondisi lokasi dan aspek keamanan lalu lintas. Sebaiknya berkelompok, berderet agar bisa menjadi 'brand' kawasan oleh oleh Wedang Uwuh.
Rabu, 19 September 2012
Wedang Uwuh Imogiri hari ini.
Dari kemunculannya
hingga kini, wedang uwuh telah luas dikenal baik di ‘dunia nyata’ maupun di ‘dunia
maya’. Bahkan temuan Google Search lebih dari 300 ribu. Tentu hal yang
menggembirakan. Tetapi juga ada yang menyampaikan informasi yang kurang pas
dengan kenyataan. Ada yang menginformasikan bahwa wedang uwuh minuman dari
kraton, padahal boleh di cari di literature manapun tidak ada yang menyatakan.
Ada yang menginformasikan bahwa wedang uwuh dapat membuat awet muda, padahal
belum ada penelitian ilmiah yang menyatakan itu. Dan banyak keterangan yang
tidak cocok dengan apa yang disebut wedang uwuh dari Imogiri.
Keterangan-keterangan yang
kurang benar akan merugikan perkembangan
wedang uwuh, terutama ‘pemilik’ wedang uwuh yaitu masyarakat disekitar makam Imogiri. Juga dikhawatirkan bisa menggiring opini wedang uwuh keluar dari
Imogiri. Ini tragis.
Bagi yang peduli wedang uwuh,
mari kita bersama-sama menjaga agar tetap jadi milik orang Imogiri. Dan yang
ikut berkecimpung dengan bisnis wedang uwuh, mari berikan reward untuk orang
Imogiri.
Langganan:
Komentar (Atom)
Populer
-
Lokasi yang lumayan luas, dekat masjid, pertokoan, beragam kuliner. Berpotensi sebagai 'REST AREA' untuk wisatawan yang akan menuju...







